Sabtu, 13 Februari 2010

Memahami Yohanes : Pengantar

Pengantar

Yohanes adalah orang Galilea, putra Zebedeus, saudara kandung Yakobus Besar, dimana mereka berdua dinamakan Boanerges, putera-putera guruh atau halilintar oleh Yesus (Markus 3:17). Dia adalah juga seorang nelayan, yang kemungkinan besar murid Santo Yohanes Pembaptis yang bersama-sama Andreas saudara Simon Petrus (Yoh. 1:35-40) datang mengikuti Yesus. Ia dipercaya merupakan salah satu penginjil (penulis kitab Injil), dan yang sering disebut-sebut sebagai "murid yang terkasih" (Yohanes 19:26, 21:20). Jika hal ini betul, kelihatannya murid pertama Yesus adalah Yohanes dan Andreas, berdasarkan cerita Yohanes (Yoh.1:35-40).

Bersama Petrus dan Yakobus bin Zebedeus, hanya mereka bertiga yang diajak Yesus ketika: putri Yairus dibangkitkan dari kematian (Markus 5:21-43), transfigurasi Yesus di atas bukit (Matius 17:1-8), sengsara Yesus di Taman Getsemani (Matius 26:36-46). Mereka bertiga sepertinya menjadi murid istimewa, yang mendapatkan pengetahuan lebih dibandingkan dengan murid yang lain.

Menurut Yohanes, ia adalah satu-satunya yang tidak meninggalkan Yesus ketika saat-saat sengsara penyaliban Yesus. Dari kayu salib, Yesus Kristus menyatakan Bunda Maria sebagai ibu kepada Yohanes dan sebaliknya menyatakan kepada Bunda Maria bahwa Yohanes adalah anaknya (Yoh19:26-27). Yohanes mewakili seluruh umat Kristen dan dengan demikian Bunda Maria menjadi ibu bagi segenap umat manusia (Luk 1:48).

Dipercaya bahwa rasul Yohanes mengarang Kitab Injil ke-empat, tiga Surat Yohanes, dan Kitab Wahyu. Injil karangannya punya karakter yang berbeda secara mencolok. Kalau Injil Matius, Markus dan Lukas dikategorikan sebagai Injil sinoptik - disebut demikian karena isinya berupa ringkasan ministri Yesus, Injil Yohanes ditulis dengan 'gaya bebas' dan topikal, sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh sang penulis, dan mengandung makna teologis yang mendalam.

Menurut tradisi, dia dibawa ke Roma dan atas perintah Kaisar Domitian dia dimasukkan kedalam belanga berisi minyak mendidih tetapi Yohanes selamat tanpa cedera sedikitpun. Yohanes lantas diasingkan ke pulau Patmos selama setahun. Diperkirakan bahwa Surat Wahyu dituliskan di pulau Patmos.

Rasul Yohanes adalah satu-satunya diantara bilangan para Rasul, yang diketahui secara pasti tidak meninggal sebagai martir. Menarik untuk direnungkan apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil Yohanes 21:20-23 : Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"....Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" .... Maka tersiarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati.

Yohanes memang sungguh-sungguh berumur panjang. Dipercaya bahwa ia tinggal di Efesus, di Asia Kecil untuk beberapa lamanya dan masih hidup ketika Roma dipimpin oleh Paus Santo Clement I yang suratnya kepada umat di Korintus sangat terkenal dan dijadikan bahan bukti untuk mendukung otoritas Sri Paus. Yohanes meninggal secara alami pada sekitar tahun 100 dan diatas makamnya dibangun gereja yang megah. Akan tetapi berabad-abad sesudahnya, penguasa Islam merubah gereja itu menjadi mesjid.

Dalam dunia seni, dia dilambangkan dengan seekor elang, sebagai simbol kehebatan isi kitab Injil karangannya, potret kemampuan dirinya yang menonjol dalam menyelami misteri-misteri Allah. Lambang lainnya yaitu kaliks (piala) yang dililit oleh seekor ular. Menurut legenda, dia diberi piala berisi racun untuk diminum dalam suatu usaha untuk membunuhnya. Dirayakan tiap tanggal 27 Desember (Ritus Roma/Latin) dan 8 Mei (Ritus Bizantium/Timur).
Diambil dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar