Senin, 21 Desember 2009

Memahami Lukas : Pungkasan

Pungkasan dari Penulis
Demikianlah pemahaman penulis tentang pengalaman dan kesaksian Lukas tentang Tuhan Yesus, Sang Kristus sebagai Sang Guru. Betapa Tuhan Yesus begitu memahami dan maha memaklumi akan kelakuan manusia. Dia datang dan hadir ditengah-tengah kita untuk menjadi penyelamat.

Kita menyadari bahwa kita semua bukanlah orang yang baik dan benar seratus prosen. Bahasa agak kerennya kita adalah pendosa. Oleh karena itu kita diminta untuk bangkit dari kedosaan kita dan berubah menjadi manusia baru. Dicuci dan dibersihkan dari kotoran, menjadi anak-anak Allah, bukan anak-anak dunia. Setelah itu diberi tugas mewartakan kabar keselamatan.

Sebagai orang pilihan, mestinya berbeda dengan yang lain yang belum terpilih. Sasarannya menjadi contoh dan panutan dalam segala hal kebenaran dan kebaikan. Berbuat baik dan benar dalam kenyataannya belum tentu bisa diterima oleh banyak orang. Apapun keputusan yang kita ambil pastilah ada risiko-risiko yang harus dihadapi. Kita diminta untuk teguh bertahan dan tetap setia kepada-Nya.

Salah satu hambatan terbesar untuk mengikut Dia adalah apabila kita terpaku kepada Mamon. Yang pada akhirnya malah menomorsatukan harta benda dan kekuasaan duniawi. Tuhan begitu memaklumi apabila kita jatuh bangun dalam perjalanan ziarah ini, karena nafsu kedagingan kita. Tangan Tuhan selalu terbuka untuk menerima anak-anak-Nya yang ingin kembali ke pangkuan-Nya. Syaratnya hanya apabila kita mau bertobat, menyesali semua salah dan dosa, bangkit dan berubah melalui perbuatan nyata, selama kita masih hidup.

Kematian adalah batas akhir yang diberikan Tuhan kepada kita untuk bertobat. Dan kita tidak tahu kapan dan bagaimana prosesnya itu terjadi. Saat sekarang inilah kita diminta untuk bangkit dan berubah, agar jangan sampai terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar