Minggu, 29 November 2009

Memahami Matius Bab 24

Khotbah tentang akhir zaman (24-25)
Bab 24. Penderitaan, Siksaan berat dan Mesias palsu, kedatangan Anak Manusia, Nasihat untuk berjaga-jaga

Bait Allah akan diruntuhkan
24:1. Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. 24:2 Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Itukah Tembok Ratapan yang merupakan sisa puing-puing Bait Allah yang dinubuatkan Tuhan Yesus? Semuanya runtuh dan Sang Bait Allah sendiri bersemayam di bangsa-bangsa asing. Entah sampai kapan. Keruntuhan dan kehancuran Bait Allah yang diperkirakan pada tahun 70-an sewaktu penyerbuan bangsa Romawi. Orang-orang Yahudi sampai sekarang masih melakukan doa di Tembok Ratapan, yang dipisahkan antara pria dan wanita. Setiap pria yang mau mendekat ke tembok tersebut harus memakai kopiah atau topi. Banyak kertas diselipkan ke dalam tembok, entah isinya seperti apa. Mungkin sesuai dengan namanya, bahwa mereka meratap dan memohon agar Bait Allah bisa dibangun kembali seperti dahulu kala.

Ataukah kata-kata Tuhan Yesus tersebut mempunyai arti lain yang lebih dalam? Apakah karena Sang Bait Allah sendiri yang sudah datang menjadi manusia sejati, maka Bait Allah buatan manusia sudah saatnya tidak diperlukan lagi? Kita bisa berdoa atau bertemu Tuhan di mana saja, kapan saja dengan cara apapun juga? Tanpa batas arah ruang dan waktu? Ataukah simbol tubuh kita yang mestinya menjadi Bait Allah, namun sudah dipenuhi dengan kejahatan dan mengalami kehancuran rohani?

Orang Yahudi diakui sebagai orang-orang yang cerdas dan mengalami tercerai berai, terbuang, teraniaya sampai pembunuhan besar-besaran di zaman Hitler. Sewaktu kami ngobrol dengan beberapa orang Yahudi, mereka mengatakan tidak kenal dengan Yesus. Sedangkan tentang Mesias, mereka mengatakan sedang menantikan kedatangan-Nya. Mereka tersenyum mencibir dan mengatakan orang Kristen dan orang Muslim hanya menjiplak ajaran mereka, ikut-ikutan berpegang pada Kitab Taurat dan para nabi mereka. Penulispun hanya bisa tersenyum saja tanpa berkomentar. Dari sinilah penulis berpendapat bahwa mendalami atau membaca Kitab Suci Perjanjian Lama, akan mengajarkan kepada kita bagaimana perilaku kehidupan bangsa Yahudi. Bagaimana mereka yang merasa sebagai bangsa terpilih, mengalami jatuh bangun karena amal perbuatan mereka sendiri. Paling tidak Perjanjan Lama bisa menjadi referensi dalam peziarahan kita di dunia ini.
Tuhan Yesus, aku berterima kasih dan mengucap puji syukur karena boleh mengenal Engkau, Yang Terurapi. Diberkatilah Engkau yang datang dalam nama Tuhan.

Permulaan penderitaan
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" 24:4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Tuhan Yesus sudah mengingatkan kepada kita untuk selalu waspada, bahwa akan banyak Mesias palsu. Kemungkinan besar para Mesias palsu ini sangat pandai dan kelihatan sangat bijaksana yang ajarannya sangat masuk akal. Mungkin tidak secara langsung mereka menyebut diri sebagai mesias, namun dengan istilah lain yang setara dengan itu. Buah ajaran Tuhan Yesus adalah pertobatan dan kasih yang penuh damai sejahtera yang mempersatukan. Sedangkan buah ajaran Mesias palsu pastilah menyesatkan yang mengakibatkan perselisihan, perpecahan, kebencian dan jauh dari persatuan. Jangan-jangan segala macam perang yang timbul di dunia ini, adalah rekayasa para nabi palsu dengan segala macam argumentasi, segala macam alasan yang bisa diterima banyak orang. Atau malahan mempersiapkan diri dahulu dengan hal-hal yang kelihatan baik dan benar. Kalau perlu berani mengalah dan merendah lebih dahulu. Setelah diakui, mulailah mengangkat diri untuk menjadi pemimpin. Yang namanya pemimpin, biasanya akan lebih mudah untuk mengatur segala sesuatu. Jadilah nabi palsu setengah dewa, yang kata-katanya harus diterima dan diakui. Segala pesannya disebutkan diterima dari langit.

Karena setiap manusia pasti akan mati, kira-kira apa yang akan dilakukan sang nabi palsu ini sebelum menuju kematian? Jika dia menyadari akan perbuatannya, mestinya dia berubah dan bertobat serta mohon diampuni segala dosanya. Yang paling menyedihkan adalah bila orang-orang terdekat dari sang nabi palsu ini malah menghalalkan kekeliruan demi kepentingan diri. Yang mati biarlah mati, namun harus dijadikan pahlawan tanpa tanding agar kesesatannya tidak diketahui. Lha kalau si nabi palsu tetap tegar tengkuk, maka segala dogma yang diajarkan akan dibawa ke kubur. Ajarannya akan tetap langgeng dilakukan oleh para pengikut, entah sampai kapan.

Sebagai orang kecil, miskin, bodoh dan sederhana, siapakah yang menginginkan perselisihan, perpecahan, perang? Siapakah yang mengharapkan dijajah dan diinjak-injak? Pasti mereka memimpikan kemerdekaan sejati yang aman damai sejahtera penuh persatuan. Tidak usah muluk-muluk, aman damai sejahtera penuh keadilan dan persaudaraan, murah sandang murang pangan sudah cukup. Semua orang bisa bekerja dan penghasilannya sesuai untuk kebutuhan setiap hari, sudah syukur. Namun nyatanya, hanya masalah sepele maka muncullah nabi palsu yang menyesatkan dan terjadilah tawuran antar kampung, perang antar suku, perang antar keyakinan sampai perang antar bangsa. Sekecil apapun, yang namanya perang itu pasti buahnya kesengsaraan dan penderitaan. Pasti ada korban. Masih mendingan apabila perang melawan penindasan, kemiskinan, kejahatan dan pembodohan. Yang mati dalam perang tersebut bisa disebut pahlawan atau martir.
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mengenali apakah ajaran itu datang dari pada-Mu, atau dari para Mesias palsu. Ajarilah aku supaya aku jangan tersesat, karena kelemahanku.

24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. 24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. 24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. 24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, 24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Nubuat kehancuran Yerusalem dengan Bait Allahnya dan tercerai berainya bangsa Yahudi dapat kita baca dalam sejarah. Demikian juga penganiayaan dan pembunuhan orang-orang Kristen perdana oleh bangsa Romawi dapat kita telusuri dalam sejarah gereja. Hebatnya, semakin dimusuhi dan dianiaya, malahan semakin tumbuh berkembang dan berbuah. Injil Kerajaan diwartakan secara sembunyi-sembunyi sampai zaman raja Konstantinus di tahun tigaratusan. Sejak raja Konstantinus berkuasa maka Injil Kerajaan mulai diberitakan kemana-mana. Pada saat ini bisa dikatakan sebagai zaman baru bagi perkembangan agama Kristen. Yang tadinya dikejar-kejar, kemudian berubah dan diperbolehkan mengembangkan diri. Berkembangnya agama Kristen selalu diiringi dengan berkembangnya kelompok anti Kristus, yang mungkin sering disebut kelompok bidaah. Mungkin saja terjadi bahwa sekarang ini kita menjadi bingung membedakan ajaran dari Gereja Kristen sejati dengan ajaran kaum bidaah.

Sejarah dunia mengajarkan kepada kita tentang terjadinya perang besar antar suku, antar negara, sampai munculnya perang dunia. Banyak negara yang mengalami kelaparan ataupun gempa bumi terus-menerus. Demikian juga penganiayaan terhadap para pengikut Kristus, sampai mereka mengalami pembunuhan. Kehidupan individualistis dan egois yang jauh dari sikap kasih berkembang dimana-mana seiring perkembangan dunia. Aneh bin ajaib sewaktu wakil Yesus bersanding dengan penguasa dunia di singgasananya, rasanya dunia pada waktu itu malahan menjadi gelap. Kebencian karena dogma yang keliru dan menganggap diri lebih baik dan benar sudah merambah di seluruh pelosok dunia. Dan banyak orang yang mengaku sebagai nabi atau rasul, berkembang di segala penjuru. Mereka seakan-akan Allah sendiri yang menghakimi manusia lain yang tidak sehaluan. Padahal semua manusia sudah diberi kehendak bebas. Mestinya kebebasan berkehendak itu diatur oleh negara secara adil tanpa pandang bulu secara konsekuen.
Perintah Tuhan Yesus untuk mendapatkan keselamatan hanyalah meminta kita untuk bertahan walaupun mengalami penganiayaan. Bukan bersekutu dengan penganiaya.

Penulis jelas tidak tahu kapan Injil Kerajaan Sorga akan menguasai dunia dan merubah hati, jiwa dan akal budi semua manusia. Kelihatannya tidak lama lagi, dan zaman baru sepertinya belum akhir dunia, dimana manusia mulai sadar bahwa Tuhan Yesus memang betul-betul Allah Putera dan Roh Kudus adalah utusan-Nya yang menyadarkan kita.

Siksaan yang berat dan Mesias-Mesias palsu
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya-- 24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. 24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, 24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. 24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. 24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. 24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
Mungkinkah ayat di atas masih berhubungan dengan hancurnya Bait Allah sewaktu penyerbuan bangsa Romawi dengan segala penindasannya? Tempat kudus diinjak-injak dan dihancurkan sampai rata dengan tanah. Pembinasa keji disamakan dengan penguasa Romawi yang menyembah dewa-dewa? Menjajah dan menghancurkan segala macam yang berbau penyembahan kepada Allah Yang Maha Esa. Orang-orang lari menyelamatkan diri.
Saat-saat tersebut adalah saat paling sengsara bagi ibu-ibu yang sedang mengandung maupun yang sedang menyusui. Hal tersebut bisa kita bayangkan dan kita maklumi. Apakah akan terjadi pengungsian dan harus melarikan diri? Jika ya, memang akan sangat berat bagi ibu hamil atau sedang menyusui. Kita diminta berdoa agar saatnya tidak jatuh pada musim dingin atau hari Sabat. Mungkin kita bisa membayangkan mengapa jangan musim dingin atau hari Sabat. Musim dingin manusia tidak bisa berbuat apa-apa; melarikan diri dalam musim dingin yang membekukan pastilah sangat menyengsarakan. Hari Sabat harinya Tuhan bagi orang Yahudi dimana banyak orang berkumpul beribadah pasti tidak membawa apa-apa. Penyerbuan pasti menimbulkan hiruk pikuk kepanikan, saling menyelamatkan diri tanpa tahu arah, saling bertabrakan dan terinjak-injak pasti suatu suasana yang mengerikan. Mungkin pada waktu itu mereka berpikir bahwa kiamat sudah datang yang sudah tidak dapat dielakkan. Orang-orang Yudea supaya lari ke pegunungan, mengungsi tidak usah memikirkan harta benda.

Ataukah sebenarnya nubuat tersebut berlaku juga untuk saat ini, zaman sekarang ini dan sudah ada calon pembinasa keji yang mendekati tahta suci dan ingin mendudukinya? Anggaplah seorang serigala pembinasa yang berjubahkan gembala yang cerdas, yang sedang menapak ke atas.
Nubuat Tuhan Yesus, seperti yang disampaikan nabi Daniel kelihatannya begitu dahsyat dan menyeramkan. Sepertinya akan datang seorang penguasa kegelapan dengan kekuatan dahsyat memanfaatkan tempat kudus untuk diinjak-injak. Akan terjadi penganiayaan yang begitu hebat. Kita diingatkan untuk tidak memikirkan harta benda apapun, kecuali berpasrah kepada Tuhan. Apabila terjadi bencana besar, gempa bumi dahsyat, tsunami hebat tak terperikan, pasti susah untuk dibayangkan seperti apa.

Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk berdoa memohon, dan karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Tuhan sendiri yang akan berkarya; Zaman baru kelihatannya harus melalui era sengsara yang bukan main, yang akhirnya orang teringat akan Allah dan bertobat total. Berterima kasihlah kepada Tuhan dan umat pilihan-Nya! Umat pilihan-Nya ini yang akan memohon kepada Sang Penguasa langit dan bumi, agar waktunya dipersingkat. Siapakah yang termasuk umat pilihan?

Jika kita mencoba menyimak sejarah peradaban dunia, dimana bangsa melawan bangsa hampir di seluruh daratan Asia, Eropa sampai Afrika utara, sepertinya ada sesuatu yang aneh. Entah karena kelaparan hebat, wabah penyakit menular yang mematikan atau sesuatu yang misteri, perang sepertinya berhenti sendiri. Suku bangsa yang begitu terkenal sepertinya punah dengan sendirinya.

24:23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. 24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. 24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. 24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya. 24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. 24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Era sengsara tersebut kelihatannya akan diisi dengan banyaknya Mesias palsu dan nabi palsu yang menjual mimpi. Dan masalahnya, mereka dapat membuat tanda dan mujizat yang dahsyat, yang dapat menyesatkan orang-orang beriman sekalipun. Siapa yang tidak akan kagum dan terpikat dengan kehebatannya? Segala yang diucapkan sepertinya benar dan meyakinkan, apalagi jika dapat membuat mujizat penyembuhan. Nach ....... !

Jika kita mengikuti berita-berita yang beredar, sebenarnya sudah banyak orang yang menyebut dirinya nabi atau diangkat oleh para pengikutnya sebagai nabi. Namun lama kelamaan namanya seperti ditelan bumi dan menghilang dengan sendirinya.

Hati jiwa yang sudah mati dapat disebut sebagai bangkai, dimana penguasa kegelapan berkerumun untuk menyantapnya. Para bangkai ini pasti mempunyai pelindung, tempat untuk berbakti. Pelindung akan menuntut para bangkai sesuai kontrak yang disepakati.

Peringatan Tuhan Yesus ini mestinya mendapat perhatian secara khusus, agar pada waktunya dapat bertahan untuk tetap setia kepada-Nya, sampai kedatangan-Nya. Kedatangan Tuhan Yesus secara nyata seperti secara tiba-tiba bagaikan kilat, yang tahu-tahu sudah membelah langit. Mak jleg. Ora ngerti sangkan-parane.

Kedatangan Anak Manusia
24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Tuhan Yesus sudah memberikan tanda kedatangannya bagi orang percaya dan waspada. Matahari yang gelap maupun bulan yang tak bercahaya di seluruh bumi. Secara pikiran dan akal budi, kita hanya dapat membayangkan seperti terjadi gerhana, dimana bulan menutupi matahari secara total dan langit kelihatan gelap. Banyak meteor berjatuhan ke bumi yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

Bisa juga bumi ini bergetar dan bergerak dimana manusia semakin gelap mata dan berkunang-kunang. Dalam keadaan panik segalanya menjadi bergoncang dan tidak tahu arah. Kebenaran ditinggalkan karena sudah tidak menarik lagi, rasa mengasihi berubah menjadi permusuhan yang membangkitkan kemarahan dan angkara murka. Perselisihan dan nafsu pertengkaran seperti tidak dapat dibendung, begitu menggelora ingin segera pecah. Hal yang begitu sepele sudah dapat menimbulkan pertempuran hebat. Iri dengki dengan nafsu membunuh menjadi santapan sehari-hari.

Secara pribadi, mungkin bisa membayangkan sewaktu kita kena serangan penyakit mendadak. Kepala pusing, dunia seperti berputar-putar, pandangan menjadi gelap dan mata berkunang-kunang bagaikan melihat bintang jatuh.

Padahal belum tentu seperti itu, yang kemungkinannya tidak bisa kita bayangkan dengan nalar kita. Yang jelas Tuhan Yesus akan datang berdiri di atas awan bersama bala tentara malaikat dan memilih orang-orang pilihannya. Apakah kita ikut terpilih pada waktu itu?

Perumpamaan tentang pohon ara
24:32. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Tuhan Yesus meminta kita untuk mengenal dan mengetahui tanda-tanda zaman sebelum kedatangan-Nya. Apakah yang dimaksud dengan angkatan ini? Apakah semua bangsa yang ada selama ini, yang modelnya seperti kita se dunia, yang disebut satu angkatan? Dan ada angkatan lain di luar kita, yang mungkin sebelum ataupun sesudah kita? Yang jelas perkataan Tuhan Yesus tidak pernah berlalu walaupun kita telah memasuki langit baru dan bumi baru. Rasanya kita tidak usah membayangkan seperti apa itu langit dan bumi baru. Jangan-jangan sudah di luar nalar dan akal budi kita.

Terus terang penulis merasa sangat sukar memahami kata-kata Tuhan Yesus. Ataukah Matius memang mempunyai maksud tertentu dengan cerita itu? Dari satu sisi, kelihatannya Tuhan Yesus menubuatkan tentang kehancuran bangsa Yahudi dengan Yerusalem dan Bait Allahnya. Angkatan para rasul dikatakan akan mengalami kejadian kiamatnya bangsa Yahudi. Di saat itulah ajaran Tuhan Yesus mulai menyebar dan ditulis dalam buku-buku suci, dan buku-buku tersebut mungkin yang kita kenal saat ini. Perkataan Tuhan Yesus tidak pernah berlalu dan masuk dalam Kitab Perjanjian Baru.

Di sisi lain ucapan Tuhan Yesus sepertinya berhubungan dengan hari kiamat dan kedatangan-Nya kembali. Mungkin satu hal yang penulis pahami, bahwa kita secara pribadi akan mengalami kiamat yang tidak tahu persis kapan terjadinya. Kita akan mengalami kematian yang tidak dapat kita tolak, walaupun kita sudah berupaya dengan segala cara.

Nasihat supaya berjaga-jaga
24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." 24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Kelihatannya, sebagai manusia sejati, Tuhan Yesus harus menjawab bahwa Diapun tidak tahu, kapan zaman baru itu terjadi, kecuali Bapa di sorga saja. Saat itu Tuhan Yesus sedang memerankan sebagai Anak Manusia, yang betul-betul manusia sejati. Sepertinya saat kedatangan Tuhan Yesus diserahkan kepada Allah Bapa di sorga.

Kita sudah pernah mendengar akan adanya nabi palsu yang pernah “menubuatkan” hari kiamat; dan nyatanya belum pernah terjadi. Mereka sepertinya lebih tinggi dan lebih tahu dari pada Sang Anak Manusia sendiri. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, pertanyaannya : siapakah yang harus kita imani secara total, termasuk perintah-perintahnya? Mengimani sepertinya lebih mudah diucapkan, dari pada melakukan perbuatan yang dikehendaki-Nya.

Secara bodoh, penulis menganggap bahwa zaman baru dapat disamakan dengan datangnya kematian; kita tidak pernah tahu kapan dan dimana serta dengan cara bagaimana kita akan meninggal. Kiamat yang penulis anggap sebagai kiamatnya kehidupan kita pasti akan terjadi. Kematian yang tidak bisa ditolak ataupun ditunda pasti akan menghampiri kita. Secara tidak langsung kita diajar untuk tidak usah pusing-pusing menghitung dan memperkirakan kapan kiamat. Ada yang jauh lebih penting untuk segera dijalani dan dilaksanakan, yaitu untuk segera berubah, bertobat dan menjadi manusia baru, menjadi anak-anak Allah. Berkarya sebagai anak Allah. Kapan saatnya berubah? Jawabannya pasti ya sekarang ini, jangan ditunda-tunda, jangan-jangan sudah terlambat jika tidak segera dilaksanakan.

24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Sekali lagi Tuhan Yesus mengingatkan supaya kita berjaga-jaga dan siap sedia. Yang satu diambil dan yang lain ditinggalkan, seolah-olah mengajarkan kepada kita bahwa setiap individu akan langsung bertanggung jawab kepada Tuhan. Kedekatan, hubungan keluarga, sahabat seiman ataupun hubungan hierarki tidak akan mempengaruhi pengadilan Tuhan. Tidak ada KKN! Pengadilan Tuhan akan adil seadil-adilnya bagi siapapun.
Yang dapat penulis pahami adalah tidak perlu kuatir akan kedatangan-Nya, apabila kita sudah menyiapkan diri dengan “pakaian pesta” sesuai dengan kehendak-Nya. Kita hanya diminta dengan sangat, agar berubah melalui pertobatan yang murni, selanjutnya mengikuti kehendak-Nya dengan perbuatan nyata. Orang yang sudah menyiapkan diri menghadapi ujian tidak pernah gentar. Dia akan selalu siap setiap saat karena segalanya sudah berjalan dengan mapan. Apapun yang terjadi, terjadilah. Kita songsong kedatangan Tuhan Yesus dengan penuh sukacita, karena sudah siap untuk mengikut Dia. Kapan saja, dimana saja.

Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Nubuat zaman akhir sudah dikatakan dan kita diminta untuk waspada dan siap sedia. Kita diminta untuk menjadi hamba yang setia dan bijaksana. Jangan menganggap bahwa Tuhan yang tidak kelihatan betul-betul tidak tahu apa yang kita perbuat. Orang Jawa sering mengatakan :”Gusti iku ora nate sare” Tuhan tidak pernah tidur, karena memang tidak mengenal siang dan malam seperti kita. Coba kita bayangkan, jika kita bisa tinggal di atas langit sana seperti satelit. Mungkin kita bisa melihat matahari sepanjang waktu dan tidak mengenal siang ataupun malam. Yang ada dan kelihatan hanya terang, karena sinar matahari selalu memancar setiap saat, tidak ada yang menutupi.

Bertobat, pemurnian diri dan berubah menjadi “manusia baru” yang setia kepada Tuhan. Setia kepada ajaran-ajaran-Nya dengan perbuatan nyata sesuai kemampuan masing-masing. Penulis tidak bisa membayangkan tempat kegelapan yang penuh dengan ratapan dan kertak gigi yang abadi. Begitu mengerikan untuk dibayangkan.
Tuhan Yesus, ampunilah aku dan ubahlah aku seperti yang Engkau kehendaki. Ajarilah aku untuk setia dan bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar