Kamis, 11 Maret 2010

Memahami Yohanes Bab 4:43-45

Kembali ke Galilea

4:43. Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 4:44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. 4:45 Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.

Kita bisa memahami bahwa mujizat di Kana ternyata diketahui oleh banyak orang. Kita bisa membayangkan bahwa Tuhan Yesus begitu tiba di Galilea sudah disambut oleh banyak orang. Mereka tidak hanya ingin mendengar pengajaran-Nya, namun juga membutuhkan bantuan yang lain. Bantuan untuk disembuhkan dari sakit dan kelemahan ataupun dari gangguan roh jahat.

Ungkapan Yohanes Penginjil sepertinya menyiratkan bahwa Tuhan Yesus malah tidak dipercaya di kampung halaman-Nya sendiri. Dia tidak pulang ke Nazaret yang menjadi tempat tinggalnya selama waktu itu. Di Galilea yang di sekitar danau, malah banyak orang yang membutuhkan pengajaran-Nya maupun pertolongan yang lain.

Jika kita mencoba merenung, apakah sebagai bapak ataupun ibu maupun sebagai anak. Secara pribadi mungkin kita merasakan bahwa banyak orang lain yang menaruh hormat kepada kita. Hormat tersebut mungkin karena kekayaan, pendidikan, pengalaman atau kemampuan lain yang cukup diakui. Orang luar pasti tidak tahu persis akan kehidupan kita di dalam keluarga yang kelihatan lebih tersebut. Kecuali yang dirahasiakan, pasti setiap anggota keluarga akan mengenal betul tabiat, kelakuan, kebiasaan dan lain-lainnya satu persatu.

Di luar rumah diiyakan dan dituruti, bisa jadi di dalam rumah malah dibantah kalau sedang tidak cocok. Di luar selalu mendapatkan senyum, di dalam malah bisa mendapatkan sikap cemberut. Karena begitu mengenal yang satu terhadap yang lain, maka segala kelemahan, kekurangan juga akan diketahui, selain kelebihannya. Sering kita lupa atau tidak sadar bahwa setiap waktu selalu berubah, demikian juga setiap anggota keluarga akan mengalami perubahan. Paling tidak berubah semakin tua atau semakin dewasa, selain perubahan-perubahan yang lain. Namun ingatan akan kelemahan atau kekurangan yang dahulu, sepertinya sulit untuk hilang. Dan hal tersebut sering dipergunakan sebagai senjata jika sedang terjadi konflik keluarga.

1 komentar: