Senin, 21 Desember 2009

Memahami Lukas Bab24

Bab 24- Kebangkitan, Penampakan Diri, Naik ke Sorga
Kebangkitan Yesus
(23-56b) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,2 4:1. tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 24:2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 24:3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 24:4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 24:6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 24:7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." 24:8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. 24:9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. 24:10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. 24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 24:12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Kita bisa membayangkan bagaimana rombongan perempuan pengikut Tuhan Yesus berangkat ke tempat kubur pagi-pagi sekali. Mereka membawa segala macam rempah-rempah dan minyak mur. Begitu sampai di tempat kubur, alangkah terkejutnya karena batu penutup telah terguling dan mayat Tuhan Yesus tidak ada. Dengan termangu-mangu mereka bertanya-tanya dalam hati, siapakah gerangan yang telah mengambilnya.

Lebih terkejut lagi sewaktu dua malaikat datang dengan tiba-tiba, tahu-tahu sudah berada di dekat mereka. Mereka tidak berani memandang langsung ke wajah kedua malaikat yang berkilauan. Perkataan malaikat tersebut yang menyadarkan mereka bahwa Sang Guru sudah bangkit dari mati, sesuai yang dikatakan-Nya kepada mereka semua, sewaktu di Galilea. Mereka baru mengerti apa yang dimaksud dengan perkataan gurunya, yang selama ini masih teka-teki. Sulit untuk diterima nalar bahwa orang yang sudah mati bisa hidup kembali.

Perasaan yang bercampur aduk tidak karuan tidak bisa diuraikan dengan kata-kata. Mereka pulang dan menceritakan kepada semua murid yang dijumpai, bahwa Sang Guru sudah bangkit dari mati, namun tidak tahu dimana Dia sekarang.

Kemungkinan besar para murid itu tinggal berkumpul di rumah lantai atas, yang dipergunakan untuk pesta Paskah bersama Guru. Dan nyatanya para rasul tersebut sulit untuk menerima perkataan para perempuan, yang mungkin bercerita dengan gugup. Jalan yang paling baik adalah datang sendiri menengok ke kubur. Dengan terbengong-bengong nyatanya yang dilihat hanya kain kapan pembungkus mayat. Sang Guru sudah pergi entah kemana dan bagaimana caranya, tidak tahu. Mungkin yang muncul dalam benak adalah jangan-jangan, dengan berbagai kemungkinan.
Menampakkan Diri di jalan ke Emaus
24:13. Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. 24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, 24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. 24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! 24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. 24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. 24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. 24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. 24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. 24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" 24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. 24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." 24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Emaus adalah kampung kecil yang tidak begitu jauh dari Yerusalem, arahnya ke barat dan menjadi terkenal karena kesaksian ini. Pada hari itu dua orang murid-Nya pergi dari Yerusalem menuju ke Emaus. Kemungkinan mereka berasal dari sana dan akan pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan mereka ketemu Tuhan Yesus namun tidak dikenalnya. Hal ini yang mengherankan jika ditinjau dari akal budi. Secara nalar harusnya para murid tersebut bisa mengenali wajah-Nya ataupun perkataan-Nya. Kenyataannya mereka tidak mengenal Dia, hanya ada suasana hati yang berkobar-kobar tidak bisa dijelaskan. Segala penjelasan Kitab Suci disampaikan kepada mereka, dan ini semakin membuat mereka tersentuh dan tertarik, siapakah Dia gerangan. Kita bisa meraba rasakan situasi yang seperti itu akan menghanyutkan kita, seolah-olah kita tidak mau berpisah dan akhirnya mengundang untuk bermalam. Pasti banyak pengajaran atau pengalaman yang bisa mereka terima untuk semakin meneguhkan hati. Nyatanya ada orang asing yang bisa berbicara sedemikian rupa, yang dapat mengugah hati.

Namun ketika Tuhan Yesus mengambil roti dan mengucap berkat, memecah-mecahkan dan memberikan kepada mereka, barulah matanya terbuka. Mereka mulai mengenal Dia bahwa itulah Sang Guru yang tadi sebagai bahan pembicaraan di perjalanan. Sayang Tuhan Yesus lalu menghilang begitu saja. Perasaan yang berkobar-kobar ini harus segera disampaikan kepada para rasul maupun murid yang lain di Yerusalem. Rasanya tidak kuat untuk menahan diri sampai besok pagi. Ini suatu peristiwa yang besar dimana Tuhan Yesus telah melawat umat-Nya. Segala rasa capai seperti hilang begitu saja diganti dengan kekuatan untuk segera kembali ke Yerusalem. Kita bisa membayangkan bagaimana mereka berdua menempuh perjalanan kurang lebih duapuluh kilometer pergi pulang.

Seringkali kita dibuat terbengong-bengong oleh kehendak Tuhan, yang tidak selaras atau sesuai dengan nalar kita. Mungkin kita juga begitu bodoh dan lamban hati, hanya mendasarkan kepada akal budi saja. Yang ini tidak mungkin, yang itu tidak masuk akal dan sebagainya. Mestinya kan begini atau begitu, yang sepertinya kita begitu paling benar.

Tuhan Yesus tidak langsung menampakkan diri kepada para rasul yang sudah dipilih-Nya. Yang dilakukan malah kepada murid lainnya, padahal mereka sedang pergi dari Yerusalem. Mungkin disinilah kita diajar untuk dapat menerima dengan kebeningan hati, bahwa Tuhan dapat berkarya kepada atau melalui siapapun yang dikehendaki-Nya. Pasti dibalik itu ada rencana-rencana khusus dari Allah dimana kita tidak tahu. Paling tidak kita diajar untuk selalu rendah hati dan tidak menonjolkan kesombongan rohani, apabila dipilih menjadi pemimpin yang berhubungan dengan rohani. Kita bisa belajar bagaimana Tuhan Yesus memilih Saulus untuk menjadi pewarta yang hebat, walaupun pada awalnya timbul pro dan kontra.

Menampakkan Diri kepada Semua Murid
24:36. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" 24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." 24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Kita bisa menangkap bahwa Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya dengan segala jiwa dan raga-Nya. Dia tunjukkan bekas luka-luka di kaki dan tangan-Nya, malahan Dia minta makan dan melahap sepotong ikan goreng. Kitapun bisa membayangkan bagaimana para murid begitu terkejut, takut, girang dan rasa-rasa yang lainnya campur aduk menjadi satu. Antara percaya dan tidak pasti menyelimuti pikiran mereka. Bagaimana mungkin seseorang bisa langsung tiba-tiba sudah dihadapan mereka. Hal seperti ini belum pernah dialami, sehingga membuat kaget tidak bisa bicara untuk sesaat. Paling gampang pada saat itu adalah menyebut hantu.

Kita bisa menangkap juga bahwa yang disebut hantu adalah zat atau roh yang dapat terlihat namun tanpa daging dan tulang. Entah bagaimana caranya sehingga mata bisa melihat gambaran seseorang yang tanpa daging dan tulang. Mungkin kata hantu dan tuhan perbedaannya begitu tipis, dan kalau kita ucapkan berulang-ulang kita bisa salah menangkapnya. Tu-han-tu-han-tu-han-tu-han-tu-han.

Tuhan Yesus membuka pikiran para murid yang berkumpul, agar mengerti apa yang dimaksud dalam Kitab Suci tentang diri-Nya. Semuanya sudah digenapi dan dilaksanakan dengan sempurna. Sekarang para penerus harus bersiap untuk mewartakan kabar keselamatan kepada segala bangsa. Keselamatan dapat diraih apabila melalui pertobatan dan pengampunan, yang diungkapkan melalui perbuatan dalam kehidupan nyata. Semuanya akan dimulai dari Yerusalem, setelah Roh Kudus dikirim kepada mereka pada waktunya nanti.

Merekalah saksi-saksi hidup yang mengalami sendiri bertemu dan bersama Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat. Bersama-sama dengan Dia selama kurang lebih tiga tahun, pastilah banyak hal telah mereka terima, mereka saksikan dan mereka rasakan.

Kesaksian merekalah yang disebarkan dan diwartakan ke seluruh dunia sampai sekarang ini dan yang akan datang. Kitapun diminta untuk mewartakan dan memberikan kesaksian apa yang kita alami sehari-hari sewaktu bersama Tuhan Yesus. Kita bisa merasakan betapa baik dan bijaksananya Dia kepada kita, jika kita mau merenungkannya secara rohani.
Kenaikan Yesus ke Sorga
24:50. Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. 24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Pada akhir cerita kesaksian iman ini, Lukas menulis bahwa Tuhan Yesus membawa para murid ke luar kota Yerusalem, sampai dekat kampung Betania. Kita boleh saja membayangkan bagaimana Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati, seraya perlahan-lahan naik terangkat ke atas tidak menginjak bumi. Dia semakin tinggi dan berpisah dengan murid-murid-Nya, kemudian hilang dari pandangan, terangkat ke surga.

Kita bisa membayangkan bagaimana situasi pada saat itu, pasti ada suatu rasa yang tidak bisa dijelaskan bercampur menjadi satu. Perasaan campur aduk tadi seolah-olah menumbuhkan kekuatan untuk rebah sujud menyembah kepada-Nya. Menyembah yang sedang naik ke surga, penuh sukacita namun ada juga kesedihan. Kesedihan bercampur haru karena di tinggalkan di bumi.

Apa yang harus dilakukan kemudian? Tidak ada jalan lain yang lebih baik kecuali pulang kembali ke Yerusalem, masuk ke dalam bait Allah dan memuliakan-Nya. Mungkin pada malam hari mereka berkumpul bersama di suatu tempat, saling berbincang, saling berbagi cerita menurut pendapatnya masing-masing.

Merekalah para saksi hidup yang mengalami dan merasakan segala macam kejadian selama mengikut Tuhan Yesus. Segala macam pengalaman yang dirasakan mereka kumpulkan semua di dalam hati masing-masing, yang pada saatnya nanti harus disampaikan kepada segala bangsa sebagai kabar keselamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar