Senin, 12 April 2010

Mehamai Yohanes bab12:12-19

Yesus dielu-elukan di Yerusalem

12:12. Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." 12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 12:18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 12:19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."


Mungkin inilah yang kita kenal sebagai hari Minggu Palma, memperingati bagaimana Tuhan Yesus dielu-elukan oleh banyak orang yang percaya kepada-Nya. Orang banyak tersebut memuliakan Tuhan Yesus dan disebut sebagai Raja Israel. Yang diurapi Allah Bapa naik seekor keledai muda bagaikan raja yang sedang berkeliling, diikuti oleh banyak orang dengan teriakan pujian kepada Tuhan.

Apapun yang menjadi rencana dan kehendak Allah pasti terlaksana, walaupun kelihatannya mengalami pasang surut, hambatan dan rintangan yang bertubi-tubi. Dunia akan mengakui Dia bahwa Dialah Sang Juru Selamat, yang akan menjadi tumbal bagi banyak orang yang berniat mau berubah dan bertobat.

Orang-orang Farisi menyadari bahwa selama waktu itu rencana untuk menangkap Tuhan Yesus belum berhasil, keburu sudah dielu-elukan banyak orang. Yang muncul biasanya ya saling menyalahkan, saling menuduh tidak becus menangkap seorang yang sederhana dan biasa saja. Maka rencana awal harus dievaluasi dan diganti dengan rencana lain, bagaimana caranya agar tidak diketahui oleh orang banyak.

Mungkin kita bisa membayangkan bagaimana gegap gempitanya suasana pada waktu itu. Prosesi perarakan dari jalan yang dilalui menuju Yerusalem bagaikan iring-iringan pasukan awam yang berkumandang suaranya. Mau tidak mau akan menarik perhatian orang-orang di jalan ataupun yang sedang berada di rumah. Mungkin semua orang keluar dari rumahnya, dan malahan ikut bersukacita dan bergabung dalam rombongan besar tersebut.

Dalam pemahaman penulis, mereka menginginkan Tuhan Yesus menjadi raja Israel secara nyata. Menjadi raja di dunia dan memimpin mereka untuk menegakkan kembali kejayaan sebagai bangsa terpilih. Harapannya, semoga dengan kesaktian yang dimiliki Tuhan Yesus, penjajah yang selama ini bercokol dapat diusir. Kemudian meningkat lebih maju, membawa bangsa Israel menjadi kerajaan yang disegani dan diakui keberadaannya oleh bangsa lain. Menjadi kerajaan yang tidak pernah kelaparan karena rajanya bisa menggandakan makanan sebarapun Dia mau.

Kelompok orang yang tidak suka paling menonton dari jauh, memberikan komentar yang cenderung merendahkan dan menyalahkan. Berbagai macam alasan dibuat dan disusun bahwa mereka yang ikut bersukacita sudah menyalahi ajaran nenek moyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar