Rabu, 14 April 2010

Memahami Yohanes Bab 15:18-27

Dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya

15:18. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. 15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. 15:21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku. 15:22 Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka! 15:23 Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku. 15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku. 15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan. 15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Dalam pemahaman penulis, dari sejak dahulu kala sebenarnya para pengikut Allah sudah dibenci oleh dunia. Sepertinya dunia ini memang sudah jatuh ke dalam tangan Roh Jahat sebelum manusia dijadikan. Roh jahat ini memang tidak menyenangi Tuhan Allah yang sudah melemparkan mereka ke bumi (Wahyu 12:7-9). Semua pengikut Tuhan Yesus yang mau melaksanakan ajaran-Nya pasti membuat marah besar kelompok roh jahat ini. Mereka menginginkan semua manusia jatuh ke dalam dosa dan bersekutu dengannya. Sedangkan kedatangan Anak Manusia ingin menyelamatkan semua manusia, dan kembali ke jalan kebenaran yang dberikan Tuhan. Mungkin pertentangan ini tidak pernah akan ada habisnya, selama Iblis masih diperbolehkan berkarya.

Bersyukurlah mereka yang tidak tahu bahwa telah berbuat dosa! Mungkin masih banyak orang di pedalaman yang belum pernah tersentuh oleh ajaran Tuhan Yesus. Dari sejak lahir sampai mati, sama sekali tidak mengenal ajaran agama. Jangan-jangan kelompok ini tidak pernah berhubungan dengan orang luar. Mereka hidup dengan cara mereka sendiri, yang jangan-jangan malah mempercayai bahwa Sang Pencipta itu ada. Jangan-jangan mereka melakukan suatu ritual yang mungkin menjadi adat kebiasaan untuk memuliakan Sang Pencipta. Jangan-jangan mereka malah bisa bersatu dengan alam yang telah diberikan Allah, memeliharanya dan menikmati hidup dengan kesederhanan mereka.

Selanjutnya mungkin kita mengenal bahwa para rasul inilah para saksi Kristus, yang sebagian memberikan kesaksiannya melalui tulisan-tulisan yang kita kenal dalam Kitab Perjanjian Baru. Secara berantai, siapapun yang mengikuti ajaran Tuhan Yesus mau tidak mau harus siap menjadi saksi kabar sukacita ini. Roh Kudus yang diberikan kepada kita tidak akan pernah tinggal diam, namun akan selalu mengingatkan, membantu dan menyertai kita.

Menjadi saksi kabar sukacita, kabar keselamatan, tidaklah harus yang hebat-hebat dan menggegerkan. Setiap pengikut Kristus harusnya bisa membawa kabar keselamatan sesuai kemampuan masing-masing. Menjadi contoh atau panutan dalam kebenaran di tengah-tengah masyarakat saja, berarti sudah ikut berpartisipasi. Apakah berbuat baik dan benar pasti disukai orang lain? Dalam kenyatannya belum tentu juga. Ada saja orang yang sirik, cemburu, tidak suka bahkan tetap membenci karena menjadi pengikut Kristus. Kelompok ini bisa membenci tanpa alasan yang jelas. Yang tercetus mungkin kalimat “pokoknya tidak suka saja, titik.” Paling-paling kita berpegang pada ungkapan “biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.” Atau yang lebih halus dan dalam, adalah mendoakan mereka agar disentuh Roh Kudus. Apakah Roh Kudus akan berkarya melalui kita atau dengan cara lainnya lagi, kita serahkan saja kepada-Nya. Ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang telah mereka lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar