Senin, 19 April 2010

Memahami Yohanes Bab 20:19-23

Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-NYa

20:19. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."


Jika Maria Magdalena melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit di waktu pagi, maka para murid melihat-Nya di waktu malam hari. Kehadiran Tuhan Yesus sepertinya begitu tiba-tiba tanpa diketahui dari mana datangnya. Kita mungkin bisa membayangkan betapa terkejutnya pada saat itu, yang jangan-jangan malah dikira hantu. Bersyukurlah Tuhan Yesus menyampaikan salam damai sejahtera dan menunjukkan bekas luka-luka yang diderita-Nya. Kekagetan dan ketakutan mendadak sontak berubah menjadi sukacita yang bukan main. Sang Guru telah bangkit dari mati, dengan Tubuh mulia-Nya menampakkan diri.

Pada saat itu Tuhan mulai dengan perintah-Nya kepada para murid. Jika sebelumnya Allah Bapa mengutus Sang Putera, sekaranglah Sang Putera mengutus para murid-Nya. Merekalah para saksi mata pertama yang kita sebut sebagai rasul terpilih, yang harus mewartakan kabar gembira. Mereka “disuwuk” diberkati dengan hembusan agar Roh Kudus beserta mereka.

Mungkin inilah salah satu sakramen yang kita kenal selama ini. Mereka diberi wewenang untuk mengampuni dosa maupun sebaliknya. Mungkin wewenang yang begitu misteri tersebut, hanya berlaku selama Roh Kudus beserta mereka. Jadi tetap saja bahwa yang mengampuni itu Tuhan sendiri melalui karya Roh Kudus-Nya. Wewenang tersebut diwariskan kepada para murid, yang selanjutnya sampai kepada para imam, pastor yang kita kenal selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar