Senin, 12 April 2010

Memahami Yohanes Bab 12:9-11

Persepakatan untuk membunuh Lazarus

12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Kembali bahwa benci dan iri dengki mungkin menjadi salah satu dosa pokok yang membelenggu, sehingga sukar untuk dilepaskan. Perasaan iri, merasa disaingi dan dikalahkan memang bisa menumbuhkan kedengkian dan berbuah kebencian. Perasaan empati yang meningkat menjadi simpati, pada batas tertentu bisa berubah total menjadi antipati, dan berharap semoga yang bersangkutan mati.

Keluarga Lazarus pasti bisa bercerita banyak tentang pengalaman hidup rohaninya. Dan kesaksian mereka akan bisa menumbuhkan semangat orang lain untuk lebih mengenal Tuhan Yesus. Mendengar kemudian mengenal dan melihat sendiri akan membuahkan kepecayaan bahwa Dialah Mesias yang ditunggu-tunggu. Hal ini akan sangat merugikan eksistensi para imam kepala, menggoncangkan kemapanan yang selama ini sudah dinikmati. Pasti mereka mencari jalan keluar sebelum krisis kepercayaan terhadapnya semakin meluas. Mungkin menurut mereka jalan yang paling pendek adalah dengan membunuh Lazarus dan Tuhan Yesus. Mereka berdua menjadi duri, slilit, pokok permasalahan yang harus dimusnahkan. Yang lainnya masih lebih gampang untuk diselesaikan, entah dengan kebohongan yang seakan-akan sudah tertulis di dalam Kitab Suci.

Dalam kehidupan sehari-hari zaman sekarangpun keadaannya hampir sama. Merasa tersaingi yang membuat turunnya nilai rezeki keuntungan lebih sering menumbuhkan iri dengki dan berbuah kebencian. Bedanya mungkin tidak harus membunuh secara nyata karena bisa berdampak secara hukum. Jalan yang lebih halus namun cespleng mungkin banyak sekali. Membunuh mata pencaharian, membunuh karakter, membunuh ide atau pandangan dan lain sebagainya.

Jika kita renungkan, sepertinya dari zaman dahulu sampai sekarang hampir tidak ada bedanya. Niat membunuh para pesaing akan selalu terjadi. Akan selalu muncul kelompok penguasa, kelompok oposisi, kelompok yang memanfaatkan situasi dan kemudian kelompok rakyat kecil yang selalu menjadi obyek penderita. Dan Tuhan Yesus nyatanya selalu berpihak kepada kelompok akar rumput yang miskin dan menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar