Jumat, 16 April 2010

Memahami Yohanes Bab 17:1-10

Doa Yesus untuk murid-murid-Nya

17:1. Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. 17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Dalam pemahaman penulis, Tuhan Yesus sedang berbicara kepada Allah Bapa, agar didengar oleh para murid yang sedang berkumpul bersama. Allah Putera di dalam Allah Bapa yang saling mempermuliakan. Allah Putera memberi janji hidup yang kekal kepada semua orang yang telah diberikan kepada-Nya. Para murid diperkenalkan kepada Allah Bapa, satu-satunya Allah yang benar dan Dia sendiri sebagai Allah Putera yang disebut sebagai Yesus Kristus. Sebagi Anak Manusia yang berada di dunia, ditegaskan bahwa kemuliaan yang dimiliki-Nya sudah dari sejak semula, sebelum dunia ada. Dengan kata lain, sebenarnya Dialah Allah itu sendiri, yang sedang berperan sebagai Anak Manusia.

Pada saat itu penulis tidak bisa membayangkan bagaimana kira-kira perasaan para murid yang sedang berkumpul. Kemungkinan yang terjadi bisa bermacam-macam penafsiran, yang berkacamuk tidak karuan. Mungkin kita bisa merasakan apabila kita berbicara dengan seseorang yang keluar dari adat dan kebiasaan. Atau kita mempelajari suatu agama lain yang berbeda. Lho koq begini, mengapa begitu, tetapi terusik juga bahwa di dalamnya ada suatu kebenaran yang universal.

17:6. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. 17:7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. 17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
Para murid sepertinya sudah mulai percaya dan yakin bahwa Sang Guru adalah Allah Putera. Dan Sang Guru berdoa bukan untuk dunia, namun untuk mereka yang telah menuruti firman Allah. Siapapun yang menuruti firman Allah dan melakukannya menjadi milik Allah. Mereka sudah dibebaskan dari belenggu dunia dan dijadikan anak-anak Allah. Milik Allah Bapa sama juga milik Allah Putera karena Dia-Dia juga, Yang Tunggal dan tidak bisa dipisahkan.

Memang kelihatannya secara nalar sulit dicerna, Allah Bapa mengutus Allah Putera dan kemudian mengutus Roh Kudus-Nya. Sepertinya Allah Bapa berbeda dengan Allah Putera, demikian juga dengan Roh Kudus. Mungkin kita pernah melihat film atau membaca cerita, bagaimana seorang yang sakti bisa memperbanyak badannya sehingga lawan menjadi bingung. Kemudian cerita “ngrogoh sukma” dimana roh seseorang dengan kesaktiannya bisa keluar dari tubuhnya dan mengembara.

Lha kalau cerita dongeng tersebut bisa terjadi dan dilakukan oleh manusia, apalagi Allah yang Mahakuasa. Karena semua yang ada di alam raya ini milik dan ciptaan-Nya, maka apapun dapat diperbuat oleh Allah, diluar kemampuan ilmu dan teknologi. Bagi Allah, segalanya mungkin, tidak ada lagi batas, ruang dan waktu yang menghalangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar