Senin, 12 April 2010

Memahami Yohanes Bab 13:36-38

Yesus memperingatkan Petrus

13:36. Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku." 13:37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" 13:38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Kita bisa memaklumi apa yang ada di benak Petrus pada waktu itu. Memangnya Sang Guru mau pergi kemana? Adakah suatu tempat di dunia ini yang begitu rahasia atau istimewa, sehingga hanya Sang Guru yang bisa pergi kesana? Mungkinkah Tuhan Yesus pergi sendirian sebagai pembuka jalan, dan kemudian setelah itu baru mengajak para murid? Jika memang harus berkelahi untuk bisa pergi kesana, Petrus siap walau nyawa taruhannya. Ungkapan tersebut pada saat itu masih diterima secara harafiah, belum sampai ke yang lebih rohani.

Mungkin kita bisa merasakan bahwa Petrus termasuk orang yang cepat jawab, blak-blakan. Apa yang ada di dalam hati dan pikirannya langsung dia ungkapkan dengan kata-kata. Mungkin kitapun sering berbuat demikian, sewaktu masih di dalam kelompok, dengan beraninya siap mengorbankan diri demi apa yang kita percayai. Jika sendirian dan berhadapan dengan sekelompok orang yang sedang bernafsu untuk berbuat anarkis, tidak sepatah katapun bisa terucap. Dalam keadaan ekstrim, demi keselamatan badan bahkan jiwa, jangan-jangan kitapun akan menyangkal bahwa selama itu sebagai pengikut Kristus.

Sekarang kita bisa berandai-andai bahwa Tuhan Yesus akan pergi, kembali ke sorga dan meraja di sana. Anak Manusia bersatu dengan Allah Bapa, bersemayam dengan segala kemuliaan-Nya. Jawaban Tuhan Yesus sudah kita ketahui bahwa pada waktunya Petrus akan menyangkal Dia, sewaktu mengikuti secara diam-diam di rumah Imam Agung. Tetapi pada saat itu pasti Petrus bingung akan jawaban Tuhan Yesus, masak dia akan menyangkal gurunya yang selama ini sudah diikuti. Malah dikatakan menyangkal sampai tiga kali. Akan terjadi apakah gerangan? Selama itu ajaran Sang Guru lebih banyak membikin pusing dan membingungkan. Terlalu banyak ungkapan dan peribahasa yang tidak jarang membuat banyak orang kaget dan terpana, termasuk para murid pilihan-Nya.

Kelihatannya zaman dahulu dan sekarang sebenarnya manusia tetap sama saja. Yang berubah hanyalah dunia dengan segala macam isinya, yang semakin maju dan modern. Kelakukan manusia purba hampir sama dengan manusia modern, walaupun sarana yang dipergunakan berbeda. Betapa begitu mudah kita berjanji ataupun bersumpah untuk sesuatu yang belum terjadi.

Dengan berbekal pengalaman selama ini, rasanya dengan kekuatan sendiri kita akan mampu menyelesaikan sesuatu. Padahal kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Kita sering lupa bahwa Allah bisa berbuat apa saja di luar perhitungan kita. Tanpa Dia menyertai kita, sebenarnya kita bukan apa-apa. Iblis akan dengan mudah mencobai kita dan biasanya kita akan terlena.

Bersyukurlah kita semua, bahwa Petrus yang sering diperingatkan oleh Tuhan Yesus, nyatanya malah terpilih menjadi wakil-Nya di dunia. Paling tidak hal tersebut mengajarkan kepada kita bahwa Allah selalu memaklumi akan kelemahan kita, selama kita mau kembali kepada-Nya. Dia datang hanya untuk menyelamatkan kita semua, yang mau berpaling kepada-Nya. Kita tidak perlu kuatir dan takut bahwa selama ini kita telah jatuh ke dalam dosa dan tidak terhapuskan. Selama kita mau menyesali dan mau berubah, bangkit menemui Dia, tangan-Nya akan selalu terbuka untuk memeluk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar