Senin, 19 April 2010

Mehami Yohanes Bab 20:11-18

Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena


20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.


Jika memperhatikan cerita Yohanes Penginjil, sepertinya Maria Magdalena kembali lagi ke kubur dan menangis di sana. Mungkin waktunya berkisar antara pukul empat dan lima, karena masih pagi-pagi benar. Segalanya belum terlihat jelas, karena sinar matahari belum memberikan cahayanya. Perempuan yang selama waktu itu seperti dinomor duakan, namun dalam hal ini seperti mendapat kehormatan. Tuhan Yesus menampakkan Diri-Nya pertama kali malahan kepada Maria Magdalena, bukan kepada murid laki-laki. Mungkin hal ini sebagai peringatan bagi kita semua, bahwa wanita sebenarnya sejajar dengan pria. Jangan merendahkan orang lain, jika tidak ingin direndahkan.

Tuhan Yesus tidak sendirian tetapi didampingi oleh para malaikat-Nya. Dalam keadaan sembab oleh air mata dan pengalaman melihat Tubuh Tuhan Yesus yang hancur, Maria Magdalena tidak segera bisa merasakan bahwa Tuhan Yesus berada di dekatnya. Kalau itu Tuhan Yesus, mestinya dalam keadaan berantakan, karena baru beberapa hari yang lalu dikubur. Sepertinya Tuhan Yesus mengajak bergurau dengan cara bertanya, seperti malaikat yang bertanya sebelumnya. Panggilan dengan menyebut namanya yang mungkin dengan suara khas, yang menyadarkan bahwa yang memanggil seperti itu hanya Tuhan Yesus. Secara spontan karena perasaan yang tidak teruraikan, tidak ada cara lain selain ingin memegang Sang Guru.

Penulis agak bingung mengapa Tuhan Yesus tidak berkenan untuk dipegang Maria Magdalena. Mungkin Yohanes ingin menegaskan bahwa sejak kebangkitan-Nya, Tubuh Tuhan Yesus tidak lagi seperti semula. Tubuh-Nya sudah dipermuliakan, yang tidak sembarang orang boleh menyentuh begitu saja. Sentuhan hanya bisa dilakukan apabila Tuhan Yesus sendiri yang memberi perkenan.

Tuhan Yesus sepertinya menegaskan kembali bahwa Dia akan kembali kepada Allah Bapa, Allah kita semua. Betapa Tuhan Yesus lebih menekankan bahwa Allah yang begitu jauh tak terjangkau, sebenarnya begitu dekat dengan kita. Karena belas kasih-Nya yang tak terhingga kepada kita maka kita semua disebutnya sebagai anak-anak-Nya. Kita diperkenankan untuk menyebut Bapa, sehingga terasa begitu dekat. Bapa yang sangat memaklumi akan kelakuan anak-anak-Nya yang sering nakal dan kebablasan, Yang tetap akan diampuni selama masih mau bertobat dan berubah menjadi lebih baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar