Sabtu, 17 April 2010

Memahami Yohanes Bab 18:38b-40

Yesus dihukum mati

(18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. 18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" 18:40 Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.

Penulis tidak tahu apa yang dimaksud dengan penyamun yang ditujukan kepada Barabas. Jika dia seorang penyamun yang sama dengan perampok dan pembunuh, rasanya agak aneh juga jika kelompok para imam ini berpihak kepada penyamun. Namun kebencian yang menggelegak yang diselimuti oleh kegelapan hati, segalanya menjadi tidak aneh. Nubuat harus terjadi, Tuhan Yesus dianggap lebih jahat daripada Barabas yang jelas-jelas penyamun, bahkan mungkin pembunuh dan pemberontak.

Mungkin bagi Pilatus malah menggelikan jika para imam lebih berpihak kepada Barabas. Pilatus malah bisa menilai bagaimana kadar keimaman mereka dan hal tersebut bisa dimanfaatkan secara politis. Kelompok imam yang merasa najis untuk masuk ke ruang pengadilan namun bersekutu dengan penyamun, pasti ada kelemahan yang bisa dijadikan senjata untuk menekan mereka.

Jika istilah penyamun itu ditujukan sebagai pemberontak kepada penjajah, rasanya masih masuk akal. Barabas bisa menjadi pahlawan bagi bangsanya dan mestinya berterima kasih kepada Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus, dia bisa terbebaskan dari belenggu penjara yang bisa berakhir kematian melalui penderitaan. Bagaimana perjalanan hidup Barabas selanjutnya, tidak tertulis dalam Kitab Suci.

Yang jelas, Tuhan Yesus dimasukkan ke dalam kategori penjahat besar yang tak terampunkan oleh kelompok elit bangsa Yahudi. Anehnya, bagi Pilatus yang berkuasa, tidak diketemukan kesalahan yang dituduhkan tersebut. Dalam ungkapan Jawa “ndilalah kersaning Allah, tumbu oleh tutup.” Pilatus secara politis ingin mendapatkan simpati dari kelompok yang dijajah. Dia memanfaatkan celah-celah yang ada, walaupun secara jujur mengakui bahwa Tuhan Yesus tidak bersalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar