Senin, 19 April 2010

Memahami Yohanes Bab 20:24-29

20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

20:26. Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."


Memang untuk mempercayai sesuatu yang tidak dilihatnya sendiri bukanlah hal yang mudah. Tomas Didimus yang tidak menyaksikan sendiri walaupun sepuluh saudaranya mengatakan telah bertemu Tuhan Yesus, sulit diyakinkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut juga berlaku sampai sekarang. Kita akan sulit untuk percaya cerita pengalaman seseorang yang merasa disentuh Tuhan. Apakah Tuhan Yesus menampakkan diri atau hanya melalui mimpi, atau bahkan melalui seseorang yang berbicara. Mungkin hanya sekelompok orang yang sama-sama pernah mengalami sentuhan Tuhan saja yang bisa percaya. Padahal sentuhan Tuhan bisa bermacam-macam cara, menurut sekehendak Tuhan sendiri. Yang sering muncul adalah pertanyaan meragukan, masak segampang itu. Penulis sendiri merasa yakin dan percaya bahwa Tuhan yang begitu mengasihi umat-Nya, sebenarnya selalu menyentuh kita dengan berbagai macam cara. Masalahnya, apakah kita bisa merasakan dan peka dengan sentuhan Tuhan tersebut. Sentuhan Tuhan tidaklah harus yang hebat-hebat, namun bisa begitu sederhana dan kelihatan sepele. Gereja mengajarkan kepada kita yang selalu disampaikan oleh para wakilnya :”Tuhan bersamamu, Tuhan sertamu.” Dia begitu dekat malah seringkali masuk ke dalam hati kita, selama kita mau membuka diri kepada-Nya.

Tomas baru percaya setelah melihat sendiri dan akhirnya hanya bisa berucap :”Ya Tuhanku dan Allahku.” Dalam bayangan penulis, Tomas begitu menyesal, mengapa sampai tidak percaya akan ucapan para saudaranya. Dia tidak berani lagi untuk mencucukkan jari ke tangan Tuhan Yesus, apalagi mencucukkan tangan ke lambung-Nya. Yang ada pada sat itu hanya rasa bersalah, menyesal mengapa begitu bodoh dan tegar hati, yang mungkin malahan keluar air mata.

Berbahagialah orang yang tidak melihat dan mengalami, namun percaya. Ucapan ini bisa ditujukan kepada siapa saja, bukan hanya Tomas. Dan siapa saja yang percaya serta melakukan ajaran-Nya, pasti akan membuahkan sesuatu yang mengherankan. Buah-buah itu bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar